Dunia Komputer

Ayo jelajahi dunia komputer disekitar kita, dan buka tabir teknologinya...

Telekomunikasi

Dengan teknologi, kita terbantu untuk saling berkomunikasi tanpa terhambat jarak dan waktu...

Networking

Era kekinian, komunikasi data terhubung begitu cepat begitu mudah...

Kesehatan

Kesehatan adalah kekayaan sejati... Bukan emas atau perak (Mahatma Gandhi)

Ngaji

“Ingatlah! lima perkara sebelum lima perkara, ”Sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit dan hidup sebelum mati. (Hr. Hakim dan Baihaqi dalama bab Iman. Dan Ahmad dalam bab zuhud dari Ibnu Abbas r.hu).

Sabtu, 21 Mei 2011

Tank BMP 3F MARINIR TNI AL




Tank BMP 3F yang di beli Indonesia untuk Korps Marinir TNI AL dari rusia tiba di indonesia pada tanggal 27 Nopember 2010.Indonesia membeli tank BMP 3 F dari rusia sebanyak 17 Tank,
Peresmian ditandai dengan penyerahan secara resmi 17 unit tank amfibi tersebut dari Pemerintah Rusia kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Situbondo, Jawa Timur,pada tanggal 11 desember 2010





Tank BMP 3F merupakan varian jenis amphibi dan mempunyai julukan Troyka, BMP 3F merupakan salah satu kendaraan infanteri tempur bersenjata paling banyak dilengkapi dengan meriam kecepatan rendah 2A70 100 mm gun dengan amunisi jenis konvensional HE-Frag atau 9M117 (AT-10 Stabber) ATGMs dan senapan mesin 7,62 mm semua dipasang coaxiall dalam , Meriam dapat diangkat dari -5 º sampai 60 º.

BMP–3F memiliki beberapa fitur khusus antara lain :

Kontruksi (chasis) BMP–3F memungkinkan untuk dimodernisasi, mudah perawatannya dan minim pemeliharaan.
Dengan adanya beberapa penyempurnaan BMP–3F menjadi ranpur segala medan yang cukup berat, namun hal ini bisa diimbangi dengan manuver dan pertahanan diri yang lebih baik
BMP–3F mengaplikasi persenjataan baru (SKS Arteleri – Roket – Meriam) dengan sistem kontrol penembakan secara otomatis.
BMP-3F mampu menembak tepat dari segala jenis senjata saat bergerak karena di BMP3F sudah menggunakan skema balok
penggontrol penembakan otomatis yang baru (pola stabilizer sistem baru).
Turet BMP-3F, sistem kontrol penembakan dapat dilakukan secara otomatis.
Kunstruksi persenjataan BMP–3F merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet): Meriam, peluncur roket berkaliber 100mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan Mitraliur berkaliber 7,62 mm. Penggabungan ini memungkinkan


SPESIFIKASI UMUM

Berat : 18,7 ton
Panjang
: 7.14 m
Lebar : 3,2 m
Tinggi : 2,4 m
Crew : 3 (+7 penumpang)

Lapisan Baja: 35
Senjata Utama :
Meriam 100 mm2A70 /,canon otomatis 30 mmSenjata sekunder : Senapan mesin kaliber 7,62 mm
Mesin
: diesel UTD-29m
500 hp (375 kW)
Kecepatan : 72 km / h (jalan)
45 km / h (off-road)
10 km / h (air)


Referensi :http://indoalutsistajaya.blogspot.com/2010/12/tank-bmp-3f.html

Den JAKA...




Menelusuri sejarah Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), bermula pada 4
Nopember 1982, ketika KSAL membentuk organisasi tugas dengan nama
Pasukan Khusus AL (Pasusla). Keberadaan Pasusla didesak oleh kebutuhan
akan adanya pasukan khusus TNI AL guna menanggulangi segala bentuk
ancaman aspek laut. Seperti terorisme, sabotase, dan ancaman lainnya.
Pada tahap pertama, direkrut 70 personel dari Intai Amfibi (Taifib) dan
Pasukan Katak (Paska). Komando dan pengendalian pembinaan di bawah
Panglima Armada Barat dengan asistensi Komandan Korps Marinir. KSAL
bertindak selaku pengendali operasional. Markas ditetapkan di Mako
Armabar.
Melihat perkembangan dan kebutuhan satuan khusus ini, KSAL menyurati
Panglima TNI yang isinya berkisar keinginan membentuk Detasemen Jala
Mangkara. Panglima ABRI menyetujui dan sejak itu (13-11-1984), Denjaka
menjadi satuan Antiteror Aspek Laut. Merunut keputusan KSAL, Denjaka
adalah komando pelaksana Kormar yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
pembinaan kemampuan dan kekuatan dalam rangka melaksanakan operasi
antiteror, antisabotase, dan klandesten aspek laut atas perintah
Panglima TNI.
Pola rekrutmen Denjaka dimulai sejak pendidikan para dan komando.
Selangkah sebelum masuk ke Denjaka, prajurit terpilih mesti sudah
berkualifikasi Intai Amfibi. Dalam menjalankan aksinya, satuan khusus
ini dapat digerakkan menuju sasaran baik lewat permukaan/bawah laut
maupun lewat udara. TNI AL masih memiliki satu pasukan khusus lagi,
yaitu Komando Pasukan Katak (Kopaska). Kedua satuan pernah beberapa
kali melakukan latihan gabungan dengan US Navy SEAL.

Den BRAVO !

 
Detasemen Bravo 90 terbilang paling muda. Baru dibentuk secara terbatas di lingkungan Korps Pasukan Khas AU pada 1990, Bravo berarti yang terbaik. Konsep pembentukannya merujuk kepada pemikiran Jenderal Guilio Douchet: Lebih mudah dan lebih efektif menghancurkan kekuatan udara lawan dengan cara menghancurkan pangkalan/instalasi serta alutsistanya di darat daripada harus bertempur di udara.


Dari dasar ini, Bravo 90 diarahkan menjalankan tugas intelijen dalam rangka mendukung operasi udara, menetralisir semua potensi kekuatan udara lawan serta melaksanakan operasi-operasi khusus sesuai kebijakan Panglima TNI. Saat dibentuk, Bravo diperkuat 34 prajurit ­ 1 perwira, 3 bintara, 30 tamtama. Entah kenapa, sejak dibentuk hingga akhir 1990-an, hampir tak pernah terdengar nama Bravo. Dalam masa "vakum" itu, anggotanya dilebur ke dalam Satuan Demonstrasi dan Latihan Depodiklat Paskhas (Satdemolat). Baru pada 9 September 1999, dilaksanakan upacara pengukuhan Detasemen Bravo dengan penyerahan tongkat komando.


Prajurit Bravo diambil dari prajurit para-komando terbaik. Setiap angkatan direkrut 5-10 orang. Untuk mengasah kemampuan antiteror, latihan dilakukan di pusat latihan serbuan pesawat GMF Sat-81 Gultor, latihan infiltrasi laut dalam rangkan penyerbuan pangkalan udara lepas pantai di pusat latihan Denjaka, latihan UDT (under water demolition) di sarana latihan Kopaska, serta latihan penjinakan bahan peledak di Pusdikzi Gegana, Polri.


Sat Gultor - Kopassus


Mengantisipasi maraknya tindakan pembajakan pesawat terbang era tahun 1970/80-an, Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI menetapkan lahirnya sebuah kesatuan baru setingkat detasemen di lingkungan Kopassandha. Pada 30 Juni 1982, muncullah Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha dengan komandan pertama Mayor Inf. Luhut B. Panjaitan dengan wakil Kapten Inf. Prabowo Subianto. Kedua perwira tersebut dikirim untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror ke GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9) Jerman dan sekembalinya ke Tanah Air dipercaya untuk menyeleksi dan melatih para prajurit Kopassandha yang ditunjuk ke Den-81.



Keinginan mendirikan Den-81 sebenarnya tidak terlepas dari peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, 31 Maret 1981. Nah, pasukan yang berhasil membebaskan Woyla inilah yang menjadi cikal bakal anggota Den-81, dan belakangan diganti lagi jadi Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor). Dari periode 1995­ - 2001, Den-81 sempat dimekarkan jadi Group 5 Antiteror.

Satuan yang ada di bawah kendali Sat-81 adalah Batalyon 811 dan Batalyon 812.

Secara organisatoris, Gultor langsung di bawah komando dan pengendalian Komandan Jendral Kopassus. Gultor saat ini dipimpin perwira menengah berpangkat kolonel. Proses rekrutmen prajurit Gultor dimulai sejak seorang prajurit selesai mengikuti pendidikan para dan komando di Batujajar. Dari sini, mereka akan ditempatkan di satuan tempur Grup 1 dan Grup 2, baik untuk orientasi atau mendapatkan pengalaman operasi.

Sekembalinya ke markas, prajurit tadi akan ditingkatkan kemampuannya untuk melihat kemungkinan promosi penugasan ke Satuan Sandi Yudha atau Satuan Antiteror. Untuk antiteror, pendidikan dilakukan di Satuan Latihan Sekolah Pertempuran Khusus Batujajar. Operasi terakhir terbilang sukses Den-81 yaitu saat pembebasan 26 sandera yang ditawan GPK Kelly Kwalik di Irian Jaya pada 15 Mei 1996. Namun Operasi Woyla masih menjadi satu-satunya operasi antiteror dalam skala besar yang dijalankan TNI hingga saat ini. Tidak jelas berapa jumlah prajurit Sat-81 Gultor saat ini.

Satu Kesempatan, Satu Jawaban Ya atau Tidak




 “Kesempatan” satu hal yang paling dinanti orang.
Ada 3 tipe manusia melihat sebuah kesempatan. Dalam pepatah mandarin
dikatakan:
Orang yang lemah, menunggu kesempatan.
Orang yang kuat, menciptakan kesempatan.
Orang yang cerdik/bijak memanfaatkan kesempatan.
Bagi orang lemah, bila kesempatan belum datang, dia akan menunggu dan
menunggu sampai kesempatan itu datang, Bila ditunggu kesempatan belum
juga datang, dia berpikir, yah…. Ini memang nasibku.
Tipe kedua: bagi orang kuat, bila kesempatan belum datang, dia akan
mengunakan berbagai macam cara, kreatifitas, koneksitas, dan segenap
kemampuannya untuk menciptakan kesempatan itu datang padanya.
Tipe ketiga: bagi orang cerdik/bijak, dia akan memanfaatkan kesempatan
karena dia menyadari kesempatan adalah sesuatu yang berharga, belum
tentu kesempatan itu datang untuk kedua kali.
Memang pada kondisi tertentu, kadang munculnya kesempatan itu butuh
pematangan waktu. Kita perlu menunggu sesaat, tetapi bukan dengan sikap
yang pasif, sebaliknya, kita menunggu kesempatan itu dengan sikap
waspada, proaktif dan penuh kesiapan.
Kesempatan merupakan salah satu factor yang harus dimiliki bagi siapa
saja yang mau mengembangkan diri. Tanpa kesempatan yang tersedia, tidak
mungkin kita bisa sukses. Oleh sebab itu bila kesempatan belum datang,
kita harus berusaha menciptakannya, bahkan di dalam kesulitan pun, jika
kita punya keuletan untuk berusaha terus menerus, suatu hari, kesempatan
pasti akan datang.
Segera beri jawaban “ya” untuk mencoba kesempatan yang ada.Pastikan dengan segenap kreatifitas, kerja keras, keuletan dan niat baik
kita ciptakan kesempatan, manfaatkan kesempatan untuk mengembangkan diri
semaksimal mungkin dan memperoleh kehidupan yang lebih baik, lebih
sukses, dan lebih berarti.

Sumber :http://sandiariwijaya.wordpress.com/2007/11/28/kesempatan/

Kamis, 19 Mei 2011

Mengenal model pembelajaran Group Investigation


  Group Investigation (GI) dikembangkan oleh Shlomo dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv pada tahun 1990. Group Investigastion merupakan wahana untuk mendorong dan membimbing keterlibatan siswa di dalam proses pengajaran,  setiap siswa diberikan kesempatan untuk mengambil bagian berbagai dimensi dan tuntutan proyek yang dikerjakan.
   Keaktifan siswa melalui investigasi kelompok ini diwujudkan di dalam aktivitas saling bertukar pikiran melalui komunikasi yang terbuka dan bebas serta kebersamaan mulai dari kegiatan merencanakan sampai pada pelaksanaan pemilihan topik-topik investigasi. Kondisi ini akan memberikan dorongan yang besar bagi para siswa untuk belajar menghargai pemikiran-pemikiran dan kemampuan orang lain serta saling melengkapi pengetahuan dan pengalaman-pengalaman masing-masing (Aunurrahman, 2009 : 150).
Killen (Aunurrahman, 2009 : 152) berpandangan bahwa model investigasi kelompok merupakan cara yang langsung dan efisien untuk mengajarkan pengetahuan akademik sebagai suatu proses sosial. Model ini juga akan mampu menumbuhkan kehangatan hubungan antar pribadi, kepercayaan, rasa hormat terhadap aturan dan kebijakan, kemandirian dalam belajar serta hormat terhadap hakikat dan martabat orang lain.

Karakteristik  Group Investigation.
Killen (Anunurrahman, 2009 : 152) memaparkan beberapa ciri esensial investigasi kelompok sebagai pendekatan pembelajaran adalah :  

  1. Para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dan memiliki independensi terhadap guru. 
  2. Kegiatan siswa terfokus pada upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan.
  3. Kegiatan belajar siswa akan selalu mempersyaratkan mereka untuk mengumpulkan sejumlah data, menganalisinya dan mencapai beberapa kesimpulan.
  4. Siswa akan menggunakan pendekatan yang beragam di dalam belajar.
  5. Hasil-hasil dari penelitian siswa dipertukarkan di antara seluruh siswa.
 Implementasi Group Investigation
Pada model ini siswa dibagi kedalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Kelompok dapat dibentuk berdasarkan perkawanan atau berdasarkan keterkaitan akan sebuah materi tanpa meninggalkan ciri-ciri cooparative learning (Isjoni, 2010 : 58). Dalam Group Investigation, para murid bekerja melalui enam tahap. Guru tentunya perlu mengadaptasikan pedoman-pedoman ini dengan latar belakang, umur, dan kemampuan para murid  dan pangaturan waktu.

Tahap 1 : Mengidentifikasikan Topik dan Mengatur Murid ke dalam Kelompok.
  •  Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan mengkategorikan saran-saran.
  •  Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih.
  • Komposisi kelompok didasarkan oada ketertarikan siswa dan harus bersifat heterogen.
  • Guru membantu pengumpulan informasi dan memfasilitasi pengaturan.
 Tahap 2 : Merencanakan Tugas yang akan Dipelajari
  • Apa yang dipelajari?
  • Bagaimana mempelajarinya?
  • Untuk tujuan atau kepentingan apa kita menginvestigasi topik ini?
 Tahap 3 : Melaksanakan Investigasi
  •  Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
  •  Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya.
  •   Para siswa saling bertukar, berdisuksi, mengklarifikasi, dan mensintesis semua gagasan.
 Tahap 4 : Menyiapkan Laporan Akhir
  • Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka.
  • Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka.
  • Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi.
 Tahap 5 : Mempresentasikan Laporan Akhir
  •   Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.
  • Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif.
  • Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh anggota kelas.
 Tahap 6 : Evaluasi
  • Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai topik tersebut mengenai tugas yang telah mereka kerjakan, mengenai keefektifan pengalaman-pengalaman mereka.
  • Guru dan murid berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.
  • Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi.


Memajukan Desa dengan Teknologi WiMAX


 Akses teknologi informasi, misalnya internet, kerap kali sulit diperoleh di daerah pedesaan apalagi di daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan alat transportasi. Salah satu alasan utamanya adalah investasi yang terlalu mahal (tak terjangkau) dengan teknologi terdahulu seperti DSL (digital subcriber line) dengan kabelnya (wireline) atau teknologi wireless lainnya yang coverage area-nya sempit/terbatas. Dengan adanya teknologi WiMAX, kini saatnya teknologi informasi yang mudah dan murah segera bisa dinikmati masyarakat pedesaan yang dengannya diharapkan kemajuan desa segera bisa disongsong.
Bisa jadi tulisan ini terlalu optimistik terhadap WiMAX, namun kira-kira demikianlah penulis berharap. Setidaknya ini mungkin bisa menjadi salah satu alternatif untuk menyejahterakan dan memajukan masyarakat desa. Dapat kita bayangkan, seandainya jaringan wireless sampai ke pedesaan dengan harga murah, maka akan sangat membantu para petani. Mereka bisa mengecek cuaca dan menentukan masa tanam, mendapat informasi harga beli dan harga jual hasil panen, mempelajari penanaman tanaman baru dan pengelolaan yang lebih baik sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian republik.

Bahkan mungkin juga akses wireless ini bisa memperbaiki kualitas sekolah-sekolah di daerah terpencil dan lebih khusus lagi adalah komunikasi dengan dunia cyber tanpa putusnya saat orang kota berlibur ke desa. Kesuksesan akses internet ke pedesaan, terutama daerah wisata, bisa jadi akan menumbuhkan bisnis baru di daerah rural ini.

Mengapa WiMAX?
WiMAX (worldwide interoperability for microwave access, IEEE.802.16) dikembangkan secara khusus dari teknologi OFDM (orthogonal frequency division multiplexing) untuk mencapai  coverage area yang luas (beberapa mil/sekitar 50-an kilometer) dengan kecepatan tinggi (sekitar 72 Mbps wireless) dan tambahan multiple access (lihat IEEE.802.16e: OFDMA access method) yang mungkin bisa diaplikasikan untuk sistem komunikasi selluler masa depan. Tambahan multiple access ini dengan performansi yang baik bisa jadi akan menjadi kompetitor baru bagi jaringan telepon seluler yang sudah ada.

Teknologi pendahulunya, yaitu WiFi (IEEE.802.11) yang sekarang masih kita pakai di laboratorium, kampus, airport, ruang konferensi sampai coffee shop dan supermarket, hanya mampu menjangkau 20-100 meter dengan kecepatan beberapa puluh Mbps. Karena itulah WiMAX lebih menjanjikan untuk memperluas jaringan murah di pedesaan dibandingkan pembangunan infrastruktur dengan kabel yang cukup mahal. Mungkin inilah yang mendasari komentar para pakar WiMAX internasional, bahwa teknologi WiMAX adalah vital dan sangat cocok (baca: murah) untuk diaplikasikan di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dimana biaya investasi fixed communication masih tinggi.

OFDM dalam WiMAX
OFDM bukanlah barang baru karena sebenarnya sudah ramai diteliti sejak tahun 60-an meskipun baru booming setelah dipicu dengan penemuan FFT (Fast Fourier Transform) sekitar tahun 70-an. OFDM juga terkenal karena diaplikasikan dalam DSL, cable modem, WiFi, Televisi Digital dan WiMAX itu sendiri. OFDM mampu melayani data kecepatan tinggi karena efisiensinya yaitu dengan frekuensi overlapping (tumpang tindih) tapi dengan jaminan tidak rusak karena sinyal dalam setiap subcarrier nya didesain untuk memenuhi syarat orthogonal (kecuali ada masalah lain seperti frequency offset karena efek Doppler/pergerakan).

Dengan karakter dasar OFDM di atas, dalam Standard WiMAX, OFDM akan mampu mencapai 72Mbps (data bersih) atau sampai 100Mbps (data plus bit untuk error correction coding) dalam spektrum 20MHz. Artinya, OFDM dalam WiMAX mampu mengirimkan 3.6 bps per Hz. Misalnya kita punya alokasi bandwidth 100MHz, diimplementasikan pada frekuensi 5.8GHz (yaitu misal 5.725-5.825GHz), diperoleh 5 blok band (yaitu 5 x 20MHz = 100MHz), maka kita akan peroleh kapasitas 5×72Mbps = 360Mbps (dengan asumsi seluruh channel ditambahkan dan dengan 1x frequency reuse). Kemudian dengan sektorisasi, maka total kapasitas suatu base station akan mencapai lebih dari 1Gbps, sebuah kecepatan sangat tinggi untuk wireless access.



 
Parameter Physical Layer (PHY) dalam WiMAX
Ada tiga variant WiMAX PHY yaitu : OFDM 256-carrier (wajib), single carrier (opsional) dan 2048 OFDMA (opsional). OFDM 256 dipilih untuk diimplementasikan, yaitu dengan 256 FFT point, guard interval (GI) sebesar = 1/4, 1/8, 1/16, 1/32 dan error koreksinya menggunakan convolutional coding (CC). Teknik modulasinya adalah adaptif (adaptif modulation) untuk BPSK, QPSK, 16QAM dan 64QAM dengan indikatornya dari level CINR (carrier to interference plus noise ratio). Jika lingkungan jelek atau jauh dari base station dipakai BPSK, sedangkan jika lingkungan baik dipakai 64QAM.  Level bit-error-rate (BER) dijaga dengan menggunakan teknik ARQ (automatic repeat request).

Fase Pengembangan dan Implementasi
Untuk awal implementasi, sebut saja misal Fase I, mungkin WiMAX masih memerlukan antena di atas rumah. Namun pada Fase II, diharapkan antena dalam rumah (indoor) pun sudah mampu menerima sinyal dengan baik. Dan Fase III, diharapkan chip WiMAX bisa tertanam dalam semua laptop komputer dan telepon selluler.

Sebuah chip WiMAX pertama “Rosedale” PRO/Wireless 5116 (Intel, 2005) dikembangkan dari IEEE.802.16-2004 berisi OFDM 256-subcarrier. Menyusul kemudian Chip MB87M3400 (Fujitsu, 2005) juga dikabarkan telah dijual seharga 40 dollar, bisa digunakan menjadi base station dan subscriber station untuk komunikasi non-line-of-site (NLOS), menggunakan OFDM 256-subcarrier pula.

Masalah Alokasi Frekuensi
Sebuah organisasi non-profit yaitu “WiMAX Forum”, yang memiliki lebih 300 anggota yang terdiri industri dan organisasi, merekomendasikan tiga alokasi frekuensi yaitu; 2.5GHz, 3.5GHz, dan 5.8 GHz.
Sayangnya, alokasi frekuensi kerja ini seringkali bermasalah hampir di seluruh negara di dunia, tidak hanya di negara-negara berkembang. Sebagai contoh Jepang, di Jepang ternyata 2.5GHz sudah dipakai untuk komunikasi seluler, 3.5GHz dipakai untuk broadcasting dan 5.8GHz telah dipakai untuk sistem navigasi transportasi ITS (intelligent transportation system). Namun, dikabarkan Jepang akan menggunakan frekuensi 4.9GHz-5.0GHz pada akhir 2007 ini.

Jika kita teliti kembali, masalah alokasi frekuensi yang sesungguhnya adalah pada masalah power dan interferensi. Jika terpaksa, WiMAX bisa dialokasikan pada frekuensi yang tidak terdaftar (unlicensed band). Namun, jika WiMAX ini bekerja di frekuensi yang unlicensed, maka powernya harus dibatasi dan tidak boleh mengganggu (menimbulkan interferensi) terhadap teknologi lainnya pada frekuensi yang terdaftar. Itulah kendala utama yang dikhawatirkan berpengaruh dalam performansi dan mungkin juga bisnis.

Beberapa negara yang telah memutuskan alokasi frekuensi ini misalnya: Eropa pada 3.4 – 3.6GHz,  Korea dengan WiBro-nya pada 2.3-2.4GHz, China 3.3-3.4 GHz, USA pada 2.5-2.7GHz dan 3.65-3.70GHz, Malaysia (tentative) 3.4-4.2GHZ.

Khusus untuk Indonesia, menurut kabar terakhir Wimax ini akan dialokasikan pada 2.3GHz dengan lebar pita 90MHz (dengan 6 blok,  masing-masing 15MHz, 6×15MHz = 90MHz). Kita tentunya sangat berharap Indonesia bisa menerapkan teknologi ini dengan mulus, tanpa masalah-masalah lainnya selain hanya karena masalah teknis. Dan mari kita songsong kemajuan kota dan pedesaan Indonesia.


Sumber: Berita Iptek Topik: Elektronik   Tags:

Sinyal Analog VS Sinyal Digital

Sinyal digital memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan analog:
  • Kecepatan lebih tinggi.
  • Kualitas suara lebih jernih.
  • Lebih sedikit kesalahan.
  • Memerlukan peralatan pendukung yang tidak terlalu kompleks.

MENGAPA DEMIKIAN?
Sinyal digital ditransmisikan dalam bentuk bit-bit biner.  Apa itu biner? Pada istilah telekomunikasi, istilah biner mengacu pada fakta  bahwa hanya ada dua nilai untuk sinyal yang ditransmisikan, yaitu on dan off.  Bit-bit on dilukiskan dengan angka satu, tandanya ada tegangan, sedangkan bit-bit off dilukiskan dalam angka nol, berarti  tidak ada tegangan. Transmisi sinyal digital yang hanya terdiri dari on dan off merupakan alasan mengapa layanan digital dapat lebih akurat dan lebih jernih untuk suara.
Baik sinyal analog maupun digital, masing-masing memiliki kelemahan. Volume kedua sinyal akan berkurang terhadap jarak, makin lemah dan mudah menerima gangguan atau interferensi.  Namun yang membedakan kedua sinyal tersebut adalah, sinyal digital dapat "direparasi" lebih baik dibandingkan sinyal analog. Caranya, ketika sinyal digital mulai melemah, bit-bit yang terdapat didalamnya diregerenasi ulang.  Berbeda dengan sinyal analog,  noise  atau gangguan pada sinyal digital dapat dihilangkan, karena tidak ikut diregenerasi ulang. Inilah mengapa informasi pada sinyal digital bisa lebih akurat dan lebih sedikit kesalahan.


Contoh aplikasi teknologi yang menggambarkan perbedaan sinyal analog dan sinyal digital :
  • Pita (tape) audio analog dan compact disc (CD) digital.
  • TV analog dan High-Definition Digital Television (HDTV).
Referensi :
Dodd, Annabel Z. (2000). The Essential Guide to Telecommunications. Yogyakarta : ANDI.

Wi-Max VS LTE? Hebat Mana?

Dua teknologi nirkabel yang baru naik daun ini tampak bersaing. WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) lebih dulu lahir daripada LTE (Long Term Evolution). Secara perangkat dan dukungan vendor handset WiMAX lebih siap dibandingkan LTE pada tahun 2009. Sedangkan LTE akan berkembang setelah tahun 2010. Masing-masing teknologi ini oleh International Telecommunications Union (ITU) akan dijadikan kandidat standar jaringan 4G (at least 100 Mbps untuk transfer data) paling tidak pada tahun 2009.

Secara kecepatan LTE unggul diatas WiMAX generasi yang sekarang (IEEE.802.16e). LTE mampu menghadirkan kecepatan downlink hingga 100 Mbps dan uplink 50 Mbps dan dapat dikembangkan hingga 250 Mbps untuk downstream. Akan tetapi kecepatan ini nantinya akan bersaing dengan generasi WiMAX II (IEEE.802.16m) yang akan diperbarui pada tahun 2009. WiMAX II akan berjalan pada mode Mobile dengan speed 100 Mbps dan Fixed hingga 1 Gbps (sesuatu yang luar biasa untuk pertukaran data secara nirkabel). Selain LTE dan WiMAX, ada satu lagi teknologi yang hampir mirip dengan LTE yaitu UMB (Ultra Mobile Broadband) tetapi dasar pengembangannya adalah CDMA. Bahkan UMB ini downstream-nya lebih besar dibandingkan LTE yaitu mencapai 288 Mbps (dengan band 20 Hz).
WiMAX versus LTE

WiMAX versus LTE
LTE dikembangkan oleh 3GPP (grup GSM, terutama Ericsson), sedangkan UMB diusulkan oleh 3GPP (grup CDMA 2000, terutama Qualcomm), dan WiMAX II oleh WiMAX Forum (terutama Intel). Untuk lebih jelas nya roadmap evolusi teknologi nirkabel di dunia seperti di bawah ini.
(1)   GSM (2G) – GPRS (2.5G) – EDGE – WCDMA (3G) – HSDPA (3.5G) – LTE (4G)
(2)   CDMA (2G) – CDMA 2000 – EV-DO (3G) – UMB (4G)
(3)   Wi-Fi – Fixed WiMAX – Mobile WiMAX – WiMAX II (4G)
Teknologi 4G seperti LTE dan WiMAX didesain lebih kepada transfer data bukan suara, berbasis jaringan IP dan berdiri di atas teknologi OFDM. Kecepatan yang tinggi pada 4G memungkinkan suara, video, dan data dapat diakses dalam satu perangkat yang praktis. Di masa mendatang, konsumen dijanjikan akan dapat melakukan download dan upload High Definition Video, layanan data berkapasitas besar dan Value Added Service (VAS) seperti interactive gaming, mengakses e-mail dengan attachment besar serta bergabung dalam video conference dimanapun dan kapanpun.

Peluang Pasar LTE dan WiMAX
LTE yang merupakan pengembangan dari GSM dan CDMA diprediksi akan mudah melakukan penetrasi ke pasar. Teknologi GSM sudah dipakai secara dominan (80 %) di seluruh belahan dunia. Jaringan GSM dan CDMA sudah sangat luas terutama di kota-kota dunia. Oleh karena itu tidak heran LTE akan memiliki pasar yang lebih besar di banding dengan WiMAX. Akan tetapi teknologi WiMAX lebih ekonomis untuk pengembangan jaringan baru di wilayah-wilayah pedesaan. WiMAX memiliki biaya investasi yang jauh lebih murah dibanding BTS GSM. Jika satu BTS GSM membutuhkan biaya invetasi hingga Rp1 miliar maka jumlah unit yang sama untuk BTS Wimax hanya membutuhkan biaya kira-kira Rp 60 juta saja. Segmentasi pasar pemakaian WiMAX dan LTE sudah jelas. WiMAX akan berjaya di daerah-daerah pedesaan yang sulit dan jarang terdapat BTS. Sedangkan LTE akan berkembang pesat di daerah perkotaan, memanfaatkan jaringan-jaringan BTS yang sudah tersedia.

Sumber : duniaanda.com

Pasang sendiri kabel UTP...

Ditulis oleh kang deden di/pada 9 Februari, 2007
Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari dua client yang pake hub (jauh lebih murah daripada router ). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.

Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat  ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.


Foto RJ – 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang

Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.

OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.
Kita bahas dulu yang tipe straight
Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan – lihat Gambar 4) : 2 oranye – 1 hijau – 2 biru – 1 hijau – 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.

Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku.

Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1  atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.

 LAN TESTER – alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.
Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):


urutan pin standar
Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):


urutan pin TIDAK standar
Tipe Cross

Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.
Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung pertama:
  1. oranye muda
  2. oranye tua
  3. hijau muda
  4. biru muda
  5. biru tua
  6. hijau tua
  7. coklat muda
  8. coklat tua
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
  1. hijau muda
  2. hijau tua
  3. orange muda
  4. biru muda
  5. biru tua
  6. orange tua
  7. coklat muda
  8. coklat tua
Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.OK, selamat membangun jaringan komputer. Semoga Anda bisa berhasil sewaktu memasang konektor pada kabelnya. Semoga ilmu ini berguna buat Anda, soalnya waktu dulu penulis pertama kali membuat jaringan hasilnya lucu sekali, untuk mengupas kabelnya penulis masih menggunakan cutter, padahal sudah ada fasilitasnya di crimp toolnya. Tambah lagi ujung-ujungnya tiap kabel penulis kelupas lagi menggunakan cutter, padahal yang betul tidak perlu dikupas satu-satu, biarkan saja rata, karena nantinya apabila di ‘crimp tool’ maka pin tersebut masing-masing akan tembus ke dalam kabelnya. Semoga Anda tidak melakukan hal sama seperti penulis dulu.Demikian tulisan mengenai cara membuat sambungan kabel UTP untuk jaringan komputer. Semoga berguna bagi Anda semua. Terima kasih.
Sumber : Sony AK Knowledge Center dengan alamat di www.sony-ak.com

Jenis Keamanan Jaringan

Memahami Berbagai Jenis Ancaman Keamanan Jaringan Pada Organisasi Anda
Salah satu pusat perhatian dalam keamanan jaringan adalah mengendalikan access terhadap resources jaringan. Bukan saja sekedar mengontrol siapa saja yang boleh mengakses resources jaringan yang mana, pengontrolan akses ini juga harus memanage bagaimana si subject (user, program, file, computer dan lainnya) berinteraksi dengan object-2 (bisa berupa sebuah file, database, computer, dll atau lebih tepatnya infrastruktur jaringan kita).

Prinsip keamanan jaringan
Sebelum memahami berbagai macam ancaman keamanan jaringan, anda perlu memahami prinsip keamanan itu sendiri.
1. Kerahasiaan (confidentiality), dimana object tidak di umbar atau dibocorkan kepada subject yang tidak seharusnya berhak terhadap object tersebut, atau lazim disebut tidak authorize.
2. Integritas (Integrity), bahwa object tetap orisinil, tidak diragukan keasliannya, tidak dimodifikasi dalam perjalanan nya dari sumber menuju penerimanya.
3. Ketersediaan (Availability), dimana user yang mempunyai hak akses atau authorized users diberi akses tepat waktu dan tidak terkendala apapun.
Prinsip keamanan ini lazim disebut segitiga CIA (Confidentiality, Integrity, Availability). Dan salah satu goal utama dari pengendalian akses adalah untuk menjaga jangan sampai ada yang tidak authorize mengakses objek-2 seperti jaringan; layanan-2; link komunikasi; komputer atau system infrastruktur jaringan lainnya oleh apa yang kita sebut sebagai ancaman keamanan jaringan.
Dalam perjalanan anda untuk membangun suatu system kemanan jaringan, salah satu prosesnya adalah menilai resiko keamanan dalam organisasi anda. Akan tetapi terlebih dahulu anda perlu juga memahami berbagai jenis ancaman keamanan jaringan.

Ancaman keamanan jaringan dan metoda yang umum Dipakai
Berikut ini adalah berbagai macam kelas serangan atau metoda serangan terhadap keamanan infrastruktur jaringan anda.
Memaksa masuk dan kamus password
Jenis ancaman keamanan jaringan ini lebih umum disebut sebagai Brute Force and Dictionary, serangan ini adalah upaya masuk ke dalam jaringan dengan menyerang database password atau menyerang login prompt yang sedang active. Serangan masuk paksa ini adalah suatu upaya untuk menemukan password dari account user dengan cara yang sistematis mencoba berbagai kombinasi angka, huruf, atau symbol. Sementara serangan dengan menggunakan metoda kamus password adalah upaya menemukan password dengan mencoba berbagai kemungkinan password yang biasa dipakai user secara umum dengan menggunakan daftar atau kamus password yang sudah di-definisikan sebelumnya.
Untuk mengatasi serangan keamanan jaringan dari jenis ini anda seharusnya mempunyai suatu policy tentang pemakaian password yang kuat diantaranya untuk tidak memakai password yang dekat dengan kita missal nama, nama anak, tanggal lahir dan sebagainya. Semakin panjang suatu password dan kombinasinya semakin sulit untuk diketemukan. Akan tetapi dengan waktu yang cukup, semua password dapat diketemukan dengan metoda brute force ini.

Denial of Services (DoS)
Deniel of Services (DoS) ini adalah salah satu ancaman keamanan jaringan yang membuat suatu layanan jaringan jadi mampet, serangan yang membuat jaringan anda tidak bisa diakses atau serangan yang membuat system anda tidak bisa memproses atau merespon terhadap traffic yang legitimasi atau permintaan layanan terhadap object dan resource jaringan. Bentuk umum dari serangan Denial of Services ini adalah dengan cara mengirim paket data dalam jumlah yang sangat bersar terhadap suatu server dimana server tersebut tidak bisa memproses semuanya. Bentuk lain dari serangan keamanan jaringan Denial of Services ini adalah memanfaatkan telah diketahuinya celah yang rentan dari suatu operating system, layanan-2, atau applikasi-2. Exploitasi terhadap celah atau titik lemah system ini bisa sering menyebabkan system crash atau pemakaian 100% CPU.
Tidak semua Denial of Services ini adalah merupakan akibat dari serangan keamanan jaringan. Error dalam coding suatu program bisa saja mengakibatkan kondisi yang disebut DoS ini. Disamping itu ada beberapa jenis DoS seperti:
1. Distributed Denial of Services (DDoS), terjadi saat penyerang berhasil meng-kompromi beberapa layanan system dan menggunakannya atau memanfaatkannya sebagai pusat untuk menyebarkan serangan terhadap korban lain.
2. Ancaman keamanan jaringan Distributed refelective deniel of service (DRDoS) memanfaatkan operasi normal dari layanan Internet, seperti protocol-2 update DNS dan router. DRDoS ini menyerang fungsi dengan mengirim update, sesi, dalam jumlah yang sangat besar kepada berbagai macam layanan server atau router dengan menggunakan address spoofing kepada target korban.
3. Serangan keamanan jaringan dengan membanjiri sinyal SYN kepada system yang menggunakan protocol TCP/IP dengan melakukan inisiasi sesi komunikasi. Seperti kita ketahui, sebuah client mengirim paket SYN kepada server, server akan merespon dengan paket SYN/ACK kepada client tadi, kemudian client tadi merespon balik juga dengan paket ACK kepada server. Ini proses terbentuknya sesi komunikasi yang disebut Three-Way handshake (bahasa teknis kita apa yach …masak jabat tangan tiga jalan????he..he..) yang dipakai untuk transfer data sampai sesi tersebut berakhir. Kebanjiran SYN terjadi ketika melimpahnya paket SYN dikirim ke server, tetapi si pengirim tidak pernah membalas dengan paket akhir ACK.
4. Serangan keamanan jaringan dalam bentuk Smurf Attack terjadi ketika sebuah server digunakan untuk membanjiri korban dengan data sampah yang tidak berguna. Server atau jaringan yang dipakai menghasilkan response paket yang banyak seperti ICMP ECHO paket atau UDP paket dari satu paket yang dikirim. Serangan yang umum adalah dengan jalan mengirimkan broadcast kepada segmen jaringan sehingga semua node dalam jaringan akan menerima paket broadcast ini, sehingga setiap node akan merespon balik dengan satu atau lebih paket respon.
5. Serangan keamanan jaringan Ping of Death, adalah serangan ping yang oversize. Dengan menggunakan tool khusus, si penyerang dapat mengirimkan paket ping oversized yang banyak sekali kepada korbannya. Dalam banyak kasus system yang diserang mencoba memproses data tersebut, error terjadi yang menyebabkan system crash, freeze atau reboot. Ping of Death ini tak lebih dari semacam serangan Buffer overflow akan tetapi karena system yang diserang sering jadi down, maka disebut DoS attack.
6. Stream Attack terjadi saat banyak jumlah paket yang besar dikirim menuju ke port pada system korban menggunakan sumber nomor yang random.

Spoofing
Spoofing adalah seni untuk menjelma menjadi sesuatu yang lain. Spoofing attack terdiri dari IP address dan node source atau tujuan yang asli atau yang valid diganti dengan IP address atau node source atau tujuan yang lain.

Serangan Man-in-the-middle
Serangan keamanan jaringan Man-in-the-middle (serangan pembajakan) terjadi saat user perusak dapat memposisikan diantara dua titik link komunikasi.
  • Dengan jalan mengkopy atau menyusup traffic antara dua party, hal ini pada dasarnya merupakan serangan penyusup.
  • Para penyerang memposisikan dirinya dalam garis komunikasi dimana dia bertindak sebagai proxy atau mekanisme store-and-forwad (simpan dan lepaskan).
Para penyerang ini tidak tampak pada kedua sisi link komunikasi ini dan bisa mengubah isi dan arah traffic. Dengan cara ini para penyerang bisa menangkap logon credensial atau data sensitive ataupun mampu mengubah isi pesan dari kedua titik komunikasi ini.

Spamming
Spam yang umum dijabarkan sebagai email yang tak diundang ini, newsgroup, atau pesan diskusi forum. Spam bisa merupakan iklan dari vendor atau bisa berisi kuda Trojan. Spam pada umumnya bukan merupakan serangan keamanan jaringan akan tetapi hampir mirip DoS.

Sniffer
Suatu serangan keamanan jaringan dalam bentuk Sniffer (atau dikenal sebagai snooping attack) merupakan kegiatan user perusak yang ingin mendapatkan informasi tentang jaringan atau traffic lewat jaringan tersebut. suatu Sniffer sering merupakan program penangkap paket yang bisa menduplikasikan isi paket yang lewat media jaringan kedalam file. Serangan Sniffer sering difokuskan pada koneksi awal antara client dan server untuk mendapatkan logon credensial, kunci rahasia, password dan lainnya.

Crackers
Ancaman keamanan jaringan Crackers adalah user perusak yang bermaksud menyerang suatu system atau seseorang. Cracker bisasanya termotivasi oleh ego, power, atau ingin mendapatkan pengakuan. Akibat dari kegiatan hacker bisa berupa pencurian (data, ide, dll), disable system, kompromi keamanan, opini negative public, kehilangan pasar saham, mengurangi keuntungan, dan kehilangan produktifitas.
Dengan memahami ancaman keamanan jaringan ini, anda bisa lebih waspada dan mulai memanage jaringan anda dengan membuat nilai resiko keamanan jaringan dalam organisasi anda atau lazim disebut Risk Security Assessment.

Sumber : www.sysneta.com

Minggu, 08 Mei 2011

Kontrol emosi dan mood anda

1. Jangan biarkan rencana2 matang anda berubah haluan karena apa yang anda rasakan "feeling anda" atau karena sebuah kejadian yang berubah tiba2.

2. Orang-orang sukses akan selalu bersikap konsisten, walaupun diliputi kesulitan2 dan rintangan.

3. Orang sukses selalu berpandangan positif atas segala sesuatu yang terjadi, baik itu kejadian baik ataupun buruk.

4. Kendalikan segala mood negatif anda sebelum mereka (mood tersebut) membesar dan malah berbalik mengendalikan anda.

5. Berikan diri anda jedah waktu untuk beristirahat dan berekreasi sehingga diri anda akan kembali menjadi segar dan "kuat" kembali untuk menghadapi tugas2 yang menanti.

6. Orang sukses sudah selayaknya mengingat dan memikirkan apa yang telah mereka capai dan merayakannya (namun jangan secara berlebihan).

7. Tempatkan "masa lalu" di belakang anda dan jangan sampai anda terperangkap di dalamnya.

8. Dan yang terakhir, Berusahalah untuk selalu bersikap tenang, kalem dan kendalikan diri anda dalam setiap menghadapi segala masalah.


Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8250993