Minggu, 17 April 2011

Futsal menyebabkan gagal jantung?


Futsal menyebabkan gagal jantung?

Sepertinya iya.

Dengan asumsi bahwa futsal dilakukan oleh mereka yang tidak teratur berolahraga, maka kegiatan fisik semacam futsal dapat membahayakan jantung.

“Wah, temanku meninggal Mas…,” ujar Arman dengan wajah prihatin terkejut. Ini terjadi kira-kira lima tahun lalu, saat itu kami sedang duduk-duduk ngobrol. “Padahal baru tadi pagi kami main badminton bareng…,” katanya lebih lanjut. Meninggal mendadak? Kemungkinan besar serangan jantung.

Almarhum pelawak Basuki juga dikabarkan meninggal setelah berolahraga futsal. Istri saya juga bercerita tetangganya yang hobi main tenis, meninggal karena serangan jantung. Mengapa yang rajin olahraga justru mengalami gagal jantung?

Karena efek berbagai olahraga untuk jantung tidaklah sama!

Olahraga yang bersifat permainan akan memberikan beban yang dinamik terhadap jantung. Ternyata hal ini berbahaya - terutama bagi mereka yang tidak terlatih. Pada kasus ekstrim, beban jantung yang dialami akibat metabolisme yang meningkat dengan cepat, dapat menyebabkan denyut jantung melebihi maximum heart rate (MHR), yang menyebabkan gagal jantung. Olahraga yang benar untuk jantung adalah olahraga yang memberikan intensitas peningkatan denyut jantung secara bertahap.

Para ahli telah memberikan rekomendasi untuk olahraga yang menyehatkan jantung. Jenis olahraga ini -disebut aerobik- memberikan peningkatan denyut jantung secara bertahap hingga di kisaran optimum, yaitu sekitar 70-80 persen MHR. Cara menghitung MHR secara sederhana adalah :

MHR = 220 - usia

Jadi kalau usia Anda adalah 40 tahun, maka MHR adalah 180. Dengan demikian kisaran denyut jantung yang optimum adalah antara 130 - 144 per menit. Angka ini pun sebaiknya dicapai dengan bertahap. Karena setiap orang mempunyai MHR berbeda, maka rumus di atas hanyalah pendekatan, yang lebih tepat mestinya dengan tes EKG dari dokter.

Olahraga untuk sehat jantung adalah olahraga jenis aerobik. Umumnya dokter merekomendasikan jalan kaki, berlari, renang, bersepeda, dan senam aerobik. Namun perlu ditekankan bahwa olahraga tersebut tidak boleh dilakukan dalam bentuk kompetisi, karena bila bentuknya kompetisi maka peningkatan denyut jantung menjadi mendadak dan fluktuatif. Olahraga untuk melatih jantung juga harus terencana, tidak boleh berlebihan. Umumnya kegiatan aerobik dilakukan dengan rentang 30 menit, dan masa pemulihan bagi pemula adalah dua hari (48 jam). Artinya bagi pemula -seperti saya- olahraganya cukup 3 kali seminggu.

Referensi :
http://sepia.blogsome.com/2010/11/08/futsal-menyebabkan-gagal-jantung/
 

0 komentar:

Posting Komentar